FISIP_UPS_TEGAL

Kepemimpinan Visioner dalam era Globalisasi

Pemimpin adalah penerang jalan pada tujuan yang dicita-citakan. Ia harus berperan sebagai pembawa perubahan. Globalisasi menyebabkan batas-batas Negara semakin transparan, Berbagai aspek terintegrasi dalam hubungan masyarakat global. Ini adalah tantangan bagi bangsa kita. Suatu kerangka perubahan besar untuk memproyeksikan posisi Indonesia di masa mendatang perlu mendapat prioritas utama.

Dalam kondisi seperti ini, sudah saatnya kita memilih pemimpin yang visioner dan berwawasan global agar tidak terjerat dalam miopia kepemimpinan bangsa. Penyakit kepemimpinan ini akan membawa Indonesia selalu berputar-putar dalam situasi permasalahan yang sama dan bergerak seperti Snail Pace , tanpa tujuan jangka panjang yang terarah. Suatu hal yang tidak diinginkan sebagai kesepakatan bangsa kita adalah kemungkinan tercapainya titik kulminasi meledaknya bom waktu disintegrasi bangsa sebagai riak dari kealpaan visi kebangsaan yang jelas.

Disintegrasi bangsa, sekali lagi, bukan hal yang mustahil terjadi karena konsep bangsa dan kebangsaan Indonesia yang semakin jauh dari harapan bersama. Ernest Renan, dalam pidatonya pada tahun 1882, mengatakan bahwa “bangsa itu adalah soal perasaan, soal kehendak semata-mata untuk hidup bersama yang timbul antara segolongan besar manusia yang nasibnya sama dalam masa-masa yang lampau, terutama dalam penderitaan-penderitaan bersama”. Pernyataaan Renan tersebut sangat memungkinkan sebuah bangsa yang besar menimbulkan rasa nasionalisme kesukuan, ataupun kedaerahan. Seorang pemimpin visioner adalah pemersatu rasa kebangsaan, mampu mensinergikan pengetahuan kesejarahan, dan perkembangan kekinian untuk mengomukasikan visi yang futuristik dalam kerangka Negara Kesatuan. Otonomi daerah adalah letak bom waktu disintegrasi itu jika pemimpin kita mengabaikan “soal perasaan” bangsa dengan kebijakan-kebijakan yang dangkal.

Gerbong globalisasi telah berjalan, pemimpin visioner harus bisa menempatkan Indonesia pada posisi yang layak sebagai bangsa yang besar di masa depan. Sehingga tidak menimbulkan konsekuensi kebijakan tambal sulam dengan berorientasi jangka pendek hanya pada masa kepemimpinannya saja. Pemimpin visioner berdiri di pucak gunung kebangsaan.

Kategory : Politik
Penulis : Dino Patti Djalal
Tgl Penulisan : 11/02/2009

0 Komentar untuk "Kepemimpinan Visioner dalam era Globalisasi"
Back To Top