FISIP_UPS_TEGAL

Golput Dominasi Pilkada Brebes

BREBES(SINDO) – Jumlah suara golput di Pilkada Jateng mencapai 591.118 suara.Jauh lebih besar dari perolehan cagub-cawagub urutan pertama,Indra Kusuma-Agung Widyantoro.

Hasil akhir perhitungan cepat (quick count) pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menyatakan, pasangan Indra– Agung yang diusung PDIP hanya meraih dukungan 351.545 suara (45,67%). Selisih suara antara Golput versus perolehan Indra – Agung mencapai 240.573 suara.

Sementara urutan kedua, yaitu Faris Sulchaq-Wahyudin Noor Aly (PKB), memperoleh 211.587 suara (27,48%), kemudian Budhi Antoro-Bambang Muryantono (PAN, PKS, Aliansi Partai-Partai Politik Brebes) meraih 136.745 suara (17,76%). Jago dari PPP dan Koalisi Brebes Maju, yaitu Saefudin-Aqilatul Munawaroh, hanya meraup 69.952 suara (9,09%).

Berdasarkan data akhir hasil rekapitulasi model quick count oleh tim Desk Pemilu Pemkab Brebes diketahui,jumlah total suara masuk sebanyak 769.829 suara. Untuk diketahui, jumlah pemilih sesuai daftar pemilih tetap (DPT) oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Brebes sebanyak 1.361.947 orang dari jumlah penduduk 1,9 juta jiwa. Seluruh suara masuk dihimpun dari seluruh TPS sebanyak 2.545 TPS ditambah dua TPS khusus.

”Seluruh suara sudah selesai direkap hari ini (kemarin). Hasilnya seperti ini.Tetapi ini bukan data resmi. Karena nanti yang berwenang merilis adalah KPUD,” ujar Wigiyanto dari kantor Pengolah Data Kearsipan dan Elektronik Kab Brebes,kemarin. Fenomena tingginya angka golput ini oleh Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) pusat disebabkan dua hal.

”Partisipasi masyarakat Brebes dalam pilkada kali ini memang rendah. Hasil evaluasi kami, rata-rata pencoblosan di TPS hanya diikuti oleh 50% warga yang terdata di DPT. Selain sosialisasi KPUD yang sangat kurang, kultur masyarakat Brebes yang notabene sebagai petani menjadi penyebabnya,” ujar Manajer Riset dan Pengembangan JPPR pusat, Christofel didampingi Koordinator Kabupaten (Korkab) JPPR Brebes Ismail Fuad kepada SINDO, kemarin.

Selain dua hal pokok tersebut, persoalan lain yang cukup mendasar adalah rendahnya keterwakilan suara perempuan dalam pilkada yang digelar secara langsung pada hari Minggu (4/11), kemarin. Risqi Handayani dari Pusat Studi Wanita mengungkapkan, akibat pemberdayaan masyara-kat perempuan yang sangat kurang mengakibatkan angka partisipasi pada pencoblosan sangat rendah.

”Dari peserta pilkada saja sudah terlihat, keterwakilan suara perempuan sangat rendah. Peserta perempuan hanya ada satu orang (Aqilatul Munawaroh). Itu pun posisinya hanya sebagai calon wakil bupati. Lantas, bagaimana dengan keterwakilan perempuan di DPRD? Janganjangan seperti ini juga.Padahal, jumlah perempuan di Brebes sangat dominan,” tandas perempuan berjilbab yang sempat memantau pencoblosan di sembilan kecamatan di Brebes ini.

Ketua KPUD Brebes Akhmad Sudibyo yang dikonfirmasi SINDO mengaku masih menunggu rekapitulasi suara yang dilakukan seluruh PPK. Ketua Divisi Informasi dan Pendidikan Pemilih KPUD Brebes Mahfudin mengaku belum bisa mengalkulasi jumlah golput dan suara rusak dalam pencoblosan Minggu (4/10) kemarin. Namun,menurutnya ada dua penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti pilkada.

”Banyak warga Brebes yang merantau dan mereka belum kembali saat pilkada digelar. Selain itu,pendataan pemilih memang belum optimal,” jelasnya. Dia menyatakan, perhitungan suara secara resmi oleh KPUD baru akan dilaksanakan pada 8– 10 November mendatang.

Sumber : Koran Sindo

0 Komentar untuk "Golput Dominasi Pilkada Brebes"
Back To Top