Pemerintah baru mendatang harus memecahkan masalah pengangguran dengan solusi praktis, yaitu melalui penciptaan wirausaha muda. Selama ini banyak program pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja tidak tetap sasaran, bahkan menimbulkan kredit bermasalah. Oleh karena itu, mahasiswa hendaknya tidak hanya puas belajar dan menyelesaikan kuliah, tetapi harus memiliki kepercaaaan diri memulai menciptakan lapangan kerja. Pengangguran terbuka saat ini lebih dari sembilan juta orang. Banyak sarjana yang telah dihasilkan perguruan tinggi, tetapi tidak bekerja.
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo dalam workshop Wirausaha Muda Mandiri di Institut Pertanian Bogor (IPB), di Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/10), menyediakan lapangan kerja saat ini menjadi tantangan Indonesia.
Oleh karena itu, kata Agus, mahasiswa hendaknya tidak hanya puas belajar dan menyelesaikan kuliah, tetapi harus memiliki kepercayaan diri memulai menciptakan lapangan kerja.
Dari data Bank Mandiri, Agus mengatakan, dari pengumpulan dana masyarakat Rp 287 triliun, total kredit yang dikucurkan mencapai Rp 181 triliun. “Dari pengucuran kridit ini, diperkirakan tercipta 27.000 usaha baru,” kata Agus.
Menurut Agus, pengangguran terbuka saat ini lebih dari sembilan juta orang, “Jumlah ini belum termasuk pengangguran terselubung,” ujar Agus.
Banyak sarjana yang telah dihasilkan perguruan tinggi, tetapi tidak bekerja, “Jumlah bisa 900.000 orang,” kata Agus.
Dorongan agar mahasiswa menciptakan lapangan kerja sendiri juga disampaikan Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto. “mahasiswa hendaknya tidak puas menenteng ijazah mencari-cari pekerjaan. Wirausaha harus jadi pilihan utama, bukan pilihan terakhir lagi,”ujarnya.
Karakter wirausaha
Di hadapan sekitar 1.200 mahasiswa IPB, Agus memaparkan karakter wirausaha, yakni, antara lain, memiliki semangat pantang menyerah, bertindak efisien, dan mampu mengomunikasikan gagasan keinginan berwirausaha.
Selain itu, seorang wirausaha harus berani mengambil risiko, pandai menangkap peluang, inovatif, dan kreatif, ‘mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga,” kata Agus.
Menurut pakar pemasaran Rhenald Kasali, mahasiswa mengetahui banyak ilmu pengetahuan, tetapi harus mampu menyederhanakan persoalan.
Rhenald, yang membuka School for Entrepreneur, menjelaskan, pendidikan di Indonesia banyak yang menakut-nakuti mahasiswa untuk memulai berwirausaha. Sekolah wirausaha harus memulai hal yang sederhana dan bertahap.
Workshop ini salah satu bentuk Program Wirausaha Muda Mandiri yang dilaksanakan disembilan kota besar, yaitu Medan, Malang, Palembang, Manado, Semarang, Bandung, Banjarmasin, Denpasar, dan Bogor. Target peserta 6.000 mahasiswa dari 125 perguruan tinggi. Dalam acara itu, Mandiri menyerahkan beasiswa total Rp 240 juta kepada IPB.
Sumber :
Kompas Kamis, 08 Oktober 2009
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo dalam workshop Wirausaha Muda Mandiri di Institut Pertanian Bogor (IPB), di Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/10), menyediakan lapangan kerja saat ini menjadi tantangan Indonesia.
Oleh karena itu, kata Agus, mahasiswa hendaknya tidak hanya puas belajar dan menyelesaikan kuliah, tetapi harus memiliki kepercayaan diri memulai menciptakan lapangan kerja.
Dari data Bank Mandiri, Agus mengatakan, dari pengumpulan dana masyarakat Rp 287 triliun, total kredit yang dikucurkan mencapai Rp 181 triliun. “Dari pengucuran kridit ini, diperkirakan tercipta 27.000 usaha baru,” kata Agus.
Menurut Agus, pengangguran terbuka saat ini lebih dari sembilan juta orang, “Jumlah ini belum termasuk pengangguran terselubung,” ujar Agus.
Banyak sarjana yang telah dihasilkan perguruan tinggi, tetapi tidak bekerja, “Jumlah bisa 900.000 orang,” kata Agus.
Dorongan agar mahasiswa menciptakan lapangan kerja sendiri juga disampaikan Rektor IPB Prof Dr Herry Suhardiyanto. “mahasiswa hendaknya tidak puas menenteng ijazah mencari-cari pekerjaan. Wirausaha harus jadi pilihan utama, bukan pilihan terakhir lagi,”ujarnya.
Karakter wirausaha
Di hadapan sekitar 1.200 mahasiswa IPB, Agus memaparkan karakter wirausaha, yakni, antara lain, memiliki semangat pantang menyerah, bertindak efisien, dan mampu mengomunikasikan gagasan keinginan berwirausaha.
Selain itu, seorang wirausaha harus berani mengambil risiko, pandai menangkap peluang, inovatif, dan kreatif, ‘mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga,” kata Agus.
Menurut pakar pemasaran Rhenald Kasali, mahasiswa mengetahui banyak ilmu pengetahuan, tetapi harus mampu menyederhanakan persoalan.
Rhenald, yang membuka School for Entrepreneur, menjelaskan, pendidikan di Indonesia banyak yang menakut-nakuti mahasiswa untuk memulai berwirausaha. Sekolah wirausaha harus memulai hal yang sederhana dan bertahap.
Workshop ini salah satu bentuk Program Wirausaha Muda Mandiri yang dilaksanakan disembilan kota besar, yaitu Medan, Malang, Palembang, Manado, Semarang, Bandung, Banjarmasin, Denpasar, dan Bogor. Target peserta 6.000 mahasiswa dari 125 perguruan tinggi. Dalam acara itu, Mandiri menyerahkan beasiswa total Rp 240 juta kepada IPB.
Sumber :
Kompas Kamis, 08 Oktober 2009
Tag :
Entrepreneurship
0 Komentar untuk "Ciptakan Wirausaha Muda"